MERDEKA!!! MERDEKA!!!

Benarkah Kita Sudah Merdeka???
Ga kerasa, udah dibulan agustus lagi. Menjelang perayaan kemerdekaan negeri ini, semua warga dibikin sibuk. Mulai bisa kita lihat, hampir disetiap RT/RW, remajanya sibuk nyari dana buat hajatan HUT RI nanti. Dijalan2, sambil nyetel musik keras2, mereka meminta sumbangan kepada setiap pengguna jalan yang lewat. Yang jualan bendera atau umbul2 juga sudah mulai banyak. Ada juga yang jualin pohon pinang. Jelas bukan untuk dipinang, tapi untuk lomba panjat pinang, trademark perayaan agustusan. Selain itu, akan ada banyak lomba lain yang digelar, tujuannya untuk menghibur; seperti lomba balap karung, lomba makan kerupuk, lomba memasukan belut ke botol, balap kelereng dalam sendok, dan beragam lomba yang memang sifatnya menghibur. Di acara itu, yang jadi peserta maupun penonton sama-sama merasa terhibur. Mereka bersorak, teriak, dan tentu saja melupakan beban hidup yang akhir-akhir ini terasa begitu menghimpit -bahkan mencekik.

Meriah, sudah pasti, karena memang tujuannya juga untuk suka-suka di ajang "independence day" ini. Ujungnya, acara ini akan ditutup dengan hiburan panggung gembira yang menampilkan artis-artis dadakan di RT/RW setempat. Yah... pokoknya memberikan kesenangan sejenak buat warga di bulan "keramat" bangsa ini. Alasannya, daripada warga manyun melulu menghitung hari dan mimpi, lebih baik kan diberikan kebahagiaan meski cuma sebulan ini. Kira-kira begitulah argumentasi pejabat setempat.

MARI TENGOK SEJARAH
Ngomong-ngomong soal kemerdekaan, kita harus ingat bagaimana perjuangan para pendahulu kita. Utamanya yang berjuang untuk melepaskan negeri ini dari cengkeraman penjajahan bangsa lain; Inggris, Portugis, Belanda, dan Jepang. Bagaimana mereka mengorbankan darah dan air matanya untuk sebuah kemerdekaan. Rela meregang nyawa demi kehormatan dan harga diri. Kita harus tahu, bagaimana semangat perjuangan pahlawan-pahlawan kita yang gagah berani ini. Malah, sebagian besar dari para pahlawan negeri ini adalah kaum muslimin. Sebab, mereka tahu bahwa para penjajah itu datang ke negeri ini adalah dengan tujuan "salah satunya" untuk menyebarkan agama mereka.

Perlu diketahui, bahwa Barat pada umumnya dalam menjajah punya misi 3G; mencari harta kekayaan (gold), kemenangan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Para pahlawan kita, seperti Tjut Nyak Dien di Aceh, kemudian Sisingamangaraja XII di Tapanuli, Pattimura di Ambon, Imam Bonjol di Padang, Pangeran Diponegoro di Jateng, dan masih banyak yang lainnya menganggap bahwa para penjajah tak lebih dari bajingan tengik yang bakal menguras harta kekayaan negeri ini dan menyebarkan agama mereka. Untuk menghadapi mereka hanya ada satu kata; Jihad!!! Tenaga, air mata, darah, doa, dan juga nyawa para pahlawan telah menjadi saksi bisu perjalanan negeri ini. Insya Allah mereka ikhlas berjuang untuk melawan dan memusnahkan kekufuran dari negeri ini.

Setelah melewati perjuangan yang amat panjang, akhirnya, negeri ini memang merdeka dan diakui oleh PBB. Tapi, kayaknya kita suka lupa dengan pesan dan semangat para pejuang negeri ini. Alih-alih meneladani semangatnya, ternyata kita malah terjebak dalam aktivitas yang sangat jauh dari nilai perjuangan mereka. Perhatiin aja berbagai lomba dari perayaan kemerdekaan. Coba bayangin saja, dulu para pahlawan kita mati-matian bertempur melawan kompeni, sekarang dengan dalih meniru dan meneladani semangat mereka, kita adakan juga lomba balap karung. Tulalit kan? Pesan dari lomba panjat pinang mungkin ingin memberikan gambaran bahwa dulu para pejuang susah payah untuk mendapatkan kemerdekaan, jadi diperlukan upaya kerjasama yang kuat. Meski ya, tetep aja nggak nyambung. Tragisnya lagi, kita jadi tidak sadar dengan kondisi kita saat ini.

Kalo begitu, perayaan kemerdekaan nggak ada bedanya dengan acara "buang sial", menghabiskan uang, hura-hura, suka-suka, dan melupakan masalah kita yang sebenarnya harus dibereskan. Akhirnya, wajar kan kalo kita kemudian bertanya, apakah ini yang dinamakan dengan kemerdekaan? Apakah ini hasil yang telah dicapai dari bangsa yang katanya sudah merdeka?.

Merdeka, artinya nggak dijajah. Yap, merdeka artinya kita tidak dikendalikan pihak lain. Kita bisa bebas melakukan apa saja yang kita suka selama itu memang sesuai dengan prinsip hidup kita. Orang lain nggak boleh ada yang mendikte kita, apalagi mencampuri urusan "dalam negeri" kita. Itu namanya merdeka!

Lawan dari merdeka adalah terjajah. Nah, terjajah artinya hak-hak kita dibatasi, keinginan kita juga dikebiri, kita tidak bisa bebas berbuat apa-apa. Praktis hidup kita bergantung kepada "tuan" kita.

NEGARA MASIH TERJAJAH
Balap karung, persis mencerminkan perjalanan bangsa Indonesia yang selalu saja kesrimpung. Maklum, nafsu untuk berlari besar, tapi tenaga mampat karena kedua kaki terbelenggu (ujung karung). Ironisnya (karung) belenggu itu kita pegangi sendiri kencang2 dengan kedua tangan!
Kita teriak2 ‘Bangkit Indonesia, Bangkit Indonesia!’ Kita gembor2 ‘Merdeka! Merdeka!’ tapi disaat yang sama kita menghamba pada mancanegara!

Negara yang merdeka adalah negara yang mandiri, dan tidak dikendalikan oleh aturan negara lain. Kalo sekarang? Kita masih terjajah, kawan. Bayangin aja, kita masih menjadi negeri yang lemah dengan mengharap bantuan dari lembaga internasional macam IMF. Kita masih percaya dan patuh pada Amerika. BUMN kita diswastanisasi menjadi milik asing, SDA kita dijarah asing, pendidikan diintervensi asing, Hankam (pertahan keamanan) kita diatur asing, bisnis kita dikuasai asing. ekonomi masih terjajah; baik melalui penanaman modal asing (PMA), utang luar negeri, dolar sebagai standar mata uang, dan perdagangan bebas lewat WTO. Dengan PMA, perusahaan makanan, minuman, otomotif, elektronik, pertambangan, semen, perikanan-kelautan, dan lainnya dikuasai asing. Apa ini yang disebut merdeka???

Ya, penjajahan gaya baru. Secara fisik memang tidak terlihat serdadu musuh berseliweran di negeri ini, tapi secara hukum, ekonomi, sosial, dan politik, kita benar-benar dikendalikan negara lain; AS dan Eropa. Berarti kita belum merdeka. Ironisnya lagi, kemudian kita ternyata malah mewarnai hidup kita dengan gaya hidup mereka. Semakin kacau saja. Kehidupan kita benar-benar disetir dan dipoles dengan kehidupan dari Barat.

PARA REMAJA DAN PEMUDA MASIH TERJAJAH
Secara global, remaja kita memang terjajah gaya hidup Barat dan AS, meski mereka bilang bahwa mereka merdeka, namun hakikatnya mereka terjajah. Terjajah dengan gaya hidup Barat.
Tanya idola mereka, jawabnya tak jauh dari Linkin Park, Greenday, Korn, dll. Apa makanan favorit mereka? Paling banter jawabnya MC Donals, KFC, Pizza Hut, Coca Cola, dll. Hobi mereka? Pasti banyak yang jawab, denger musik, nonton ke bioskop, main PS, shoping, dll. Gaya hidup, Fashion, gaya rambut, gadget, semuanya ga mau ketinggalan trend ala barat! Remaja kita Plagiat, latah, copycat, generasi imitasi, pokoknya pengekor Barat! Mending kalo yang ditirunya bener, kalo kagak bener??? Gaswat dahh...

BAGAIMANA LANGKAH SEKARANG
Putus hubungan dengan penjajah! Langkah bijak tentu. Sebab, kalo kita mau merdeka, kita harus melepaskan segala ikatan yang dibuat oleh pihak lain. Lucunya sekarang, ikatan itu tidak saja sengaja diciptakan oleh penjajah, tapi adakalanya oleh kita sendiri. Itu bisa terjadi, saat kita merasa bahwa kita tidak terjajah. Buktinya, kita nggak sadar kalau menjadi corong penyebaran budaya mereka. Karuan saja ini berbahaya sekali.

Maka, langkah awal kita kudu sadar dulu bahwa kita dijajah. Setelah itu baru memutuskan hubungan dengan penjajah. Caranya adalah berani dengan tegas menolak setiap hal yang menjajah kita, mengekang kita dalam berekspresi di jalan yang benar. Karena kita harus mengikatkan tingkah laku sepenuhnya hanya pada Islam. Sebab, mengikatkan diri kepada Islam adalah bentuk ketundukan dan kepasrahan yang benar.

Pakaian kita harus sesuai dengan ajaran Islam, makanan dan minuman kita juga sesuai dengan aturan Islam. Gaya hidup kita harus sesuai dengan Islam. Pokoknya, sistem kehidupan kita wajib Islam, tanpa dihalang2i pihak lain, atau menghalangi diri sendiri dengan hawa nafsu. Itu baru disebut merdeka.

Bukankah dalam shalat, kita udah berikrar kepada Allah, bahwa kita akan menyerahkan segalanya kepada Allah Swt. "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam," (QS al-An'?[6]: 162)

Dan Allah swt berfirman : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS Adz-Dzariyat [51]: 56).

Sungguh heran bin aneh klo ada remaja yang nggak paham tentang arti merdeka. Sungguh kasihan bila masih ada remaja yang tidak sadar kalau dirinya sedang dijajah Blink 182, System of Down, Slipnot, atau dijajah oleh Giani Versace, Giorgio Armani, dan Lanvin dalam hal busana.
Juga sungguh aneh bila ada remaja yang bermandikan peluh dalam mengikuti berbagai lomba pada perayaan kemerdekaan, sementara ia sendiri tidak tahu bahwa hakikatnya sedang dijajah. Kasihan...

Lebih kasihan lagi orang yang memang sebenarnya terjajah, tapi tetap kekeuh merasa bahwa dia merdeka!
Wallahualam bi’ ash-shawab. 

0 komentar:

Posting Komentar