Sehat ala Rosulullah saw



1. Bangun Shubuh.

Ini tentunya paling terkenal, dengan bangun pagi, pikiran dan perasaan juga biasanya lebih segar dan rileks. Bangun Shubuh juga dapat mencegah stroke dan tekanan darah tinggi yang umumnya rentan terjadi pada waktu itu karena penyempitan pembuluh darah. Di luar itu sebenarnya terkait asupan awal yang di terima tubuh, yakni udara segar. menurut para pakar udara, waktu Shubuh sangat baik karena kaya oksigen dan relatif masih bersih tak terkotori unsur lain. Udara yang baik tentu saja berguna untuk metabolisme tubuh dalam beraktivitas seharian penuh.

2. Minum Air Putih dan Madu

Nabi biasa membuka sarapan dengan air putih dan sesendok madu. Dua unsur ini sangat luar biasa manfaatnya. Madu Masyur sebagai penyembuh dan air putih kaya akan mineral yang menyukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan sebagai pencuci hati. Madu juga terkenal sebagai unsur yang dapat membersihkan usus dan mencegah peradangan.

3. Mengkonsumsi Minyak Zaitun

Saat siang dan menjelang sore, Nabi juga biasa mengkonsumsi cuka, minyak zaitun dan roti. Kombinasi makanan ini ternyata dapat menguatkan tulang, mencegah kepikunan serta menghancurkan kolesterol jahat dalam tubuh. pada musim dingin, makananan ini sangat baik menjaga kestabilan suhu tubuh.

4. Makan Sayuran di Malam Hari

Konsumsi sayuran di malam hari juga di lakukan Rasulllah SAW. beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah saw selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Meurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba'dunis. Nama nama ini tak lain adalah sayuran yang juga banyak kita temui di negara kita. Bentuk olahan sayuran tertentu banyak ragamnya, seperti CapCay, Sayur Lodeh, Sayur Sup de el el.
Rasulullah biasanya tidak langsung tidur setelah makan malam, melainkan beraktivitas terlebih dulu supaya mekanan yang di konsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah di cerna, caranya juga bisa dengan shalat looh, Sabda Rosul :
Cairkan makanan kalian dengan berzikir kepada Allah swt dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan karena dapat membuat hati kalian menjadi keras (HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a)

Rasulullah saw sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang ia berolahraga sambil bermain dengan anak anak dan cucu cucunya. Pernah pula Rosulullah lomba lari dengan istri tercintanya Aisyah r.a.

Rasulullah saw tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Biasanya ia tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh. Terbukti apa yang dilakukan Nabi sangat baik karena sesuai sesuai dengan irama biologis tubuh.jadi kan tidak ada salahnya kita coba mempraktekkan sob.

Semoga beberpa tips kesehatan ala Rosulullah di atas dapat memberi manfaat kepada kita semua untuk hidup sehat tentunya.
Baca selengkapnya.... - Sehat ala Rosulullah saw

Ada Apa dengan Seni di Indonesia?

Waspada!!!waspada!!!

Lihat judul diatas, kawan2 tentu bisa menyimpulkan sendiri kenapa sampe dibilang harus waspada. Coba, siapa sih yang ga tahu bagaimana ‘hebohnya’ industri seni di negeri ini. Dunia musik misalnya, para musisi yang ada semakin ga tahu aturan dalam berkarya. Dari mulai liriknya yang menjurus ke kepornoan, sampai video klipnya yang jelas mengandung pornografi. Dari mulai Inul Daratista, Anisa Bahar, Dewi Persik, yang heboh dengan goyangannya, sampai Julia Perez yang ‘luar biasa’ juga dengan cara menjual albumnya!(duh, ko contohnya penyanyi dangdut semua?kayaknya kurang match deh sama kita2 anak muda. Hehe..)

Penyanyi lainya juga ga mau kalah bikin kontroversi, tahu dong Aura Kasih dengan lagu dan videoklipnya yang akhir2 ini marak di radio or TV, lirik n video klipnya beneran keterlaluan! udahlah ga perlu kita bahas detail lagunya, nanti malah tambah runyam. Dasar emang ga tahu malu tuh artis! Parahnya, contoh begini tuh ga sedikit, banyak banget, bahkan hampir semua penyanyi, dari yang solo sampe group band, penyakitnya sama; jual kepornoan dibalik seni!Ini baru produk lokal, apalagi yang interlokal, tambah kurang ajar lagi. Bahkan yang interlokal itulah teladan bagi seniman kita.

Belum lagi dunia perfilman, dari mulai sinetron sampe yang layar lebar sama2 ga berkualitas. Yang sinetron ceritanya murahan, cinta dan cinta melulu, pacaran, sampe anak SD juga dikasih teladan pacaran! juga dari segi kreativitas kayaknya masih perlu banyak latihan, biar bisa menghasilkan cerita yang berkualitas dan yang jelas original, bukan jiplakan!Mending kalo yang dijiplaknya itu contoh yang baek n bener, ini yang ceritanya ga karu-karuan dijiplak juga. Gaswat deh...

Film layar lebar juga, dari mulai AADC alias Ada Apa dengan Cinta? Yang jadi cikal bakal menjamurnya film remaja sampe Virgin, BCG, Eiffel ...I’m in Love, Brownies, Cintapuccino, n yang trakhir film yang dibintangi BCL yang katanya gimanaa gituh (ga tahu detailnya, maklum belum nonton, eh ga bakalan pernah nonton!). Belum lagi yang bertemakan horor, buanyak banget! Emang sih, mungkin orang2 bilang cerita dari tuh film semua menghibur, tapi itu menghibur yang ga sehat!Bayangin aja, semua film tadi pasti mengandung adegan2 yang ga pantes, pacaran yang kebablasan, kissing, necking, piting, pasti ga kelewat. Contohnya adalah salah satunya adalah adegan dalam film Virgin, ketika Katie (salah seorang tokoh utama) ingin melepas keperawanannya dengan om-om di sebuah toilet mall. Parahnya, Katie pun gembira setelah melepas keperawanannya. Naudzubillah...Itu hanya salah satu contoh. Masih banyak adegan memuakan lainnya yang dipertontonkan secara vulgar, baik secara visual maupun verbal.

Celakanya, film2 ga sehat tadi ternyata ga cuma sebatas sebagai hiburan bagi penontonnya, juga bukan sekedar potret realitas sosial yang terjadi di kalangan remaja, lebih jauh film2 tadi malah jadi teladan dan ditiru masyarakat dalam kesehariannya. Lihat aja gimana pergaulan remaja2 disekitar kita, di jalan, di angkot, di mall, di sekolah, dan dimana aja kalo ada sepasang muda-mudi berpacaran, pasti gerak-gerik mereka tuh ga biasa aja, tapi luar biasa ga tahu aturan, dunia serasa milik berdua, yang laen ngontrak!

Adek2 kita yang kecil juga jadi aneh2 kelakuannya, tahu apa sih anak kecil tentang cinta? Tapi sekarang, lihat kalo mereka udah ngomongin pacaran, kecengan, seakan mereka udah ngerti segalanya dan hal itu pantas untuk mereka. Dulu, waktu kita masih kecil, pastinya kita tahu banget dong sama trio kwek2, kak Ria Enes n Susan, Chikita Meidi, dan semua lagu2nya. Ya iya lah, dulu itu kan kita masih anak2, jadi nyanyinya lagu anak2 juga. Tapi sekarang, adek2 kecil malah lebih tahu lagunya Peterpan, Ungu, Dewa, dan lagu2 percintaan lainnya. Kacau kacau...

Lalu, ketika para wanita semakin berani mengumbar auratnya kepada siapapun, ketika pemerkosaan semakin marak, incest, perselingkuhan, MBA, aborsi, pedofilia, dan fenomena menyimpang lainnya semakin subur, apakah ini tak disebabkan karena masyarakat disuguhi pornoaksi dan pornoaksi terus menerus?


Ada Apa dengan Seniman Kita ???
Rupanya para seniman ini sudah termakan budaya barat, meniru gaya hidup mereka, dan dengan lancar mengungkapkan kebebasan berekspresi dan HAM untuk melegitimasi kelakuan buruknya itu. Atas nama HAM, norma masyarakat, adat kesopanan, bahkan hukum agama sekalipun tak dihiraukan. Gaya hidup yang sekuleristik membuat mereka memisahkan kesenangan duniawi dengan hisab di akhirat kelak. Biarlah agama berteriak-teriak haram dan dosa, tapi maksiat jalan terus. Sekalipun pornoaksi-pormografi tidak sesuai dengan norma masayarakat yang berlaku, apalagi dengan nilai2 Islam tentu sangat kontradiktif, tak ada yang berhak membatasi kerativitas mereka dalam berseni. Mereka punya HAM, mau segila apapun kreasi seni itu dijamin HAM. Jangan bawa2 agama untuk membatasi kretaivitas kami, begitulah kata mereka. Lha, gimana bisa disebut kreatif, kalo bisanya cuma bikin kreasi yang porno!
Ada apa dengan seniman kita? Mengapa juga semua ini bisa terjadi? Setidaknya ada tiga unsur yang berperan:

Pertama, dari sisi kelakuan individunya. Umat Islam saat ini sudah banyak yang meninggalkan Islamnya, malah beralih belanja peradaban laen yang konon katanya lebih gemerlap. Islam dianggap kuno, ga relevan, dan ga match sama maunya orang2 modern. Padahal sih, perasaan itu hanya sugesti mereka saja. Islam sendiri ga kaku, tapi sangat manusiawi. Hanya saja kita harus terikat dengan hukum syara sebagai bentuk ketaatan kepada Allah swt Sang Khalik, baik dalam perkara yang kita sukai maupun tidak kita sukai. Tapi pastinya setiap hukum dari Islam adalah maslahat, karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.

Kedua, diamnya masyarakat. Para pelaku seni berlindung dibalik jargon demokrasi. Ketika mereka menyuguhkan pornoaksi-pornografi, mereka cukup berkata,”biarlah masyarakat sendiri yang menilai, karena masyarakat sekarang sudah dewasa”. Celakanya, meski sebagian besar masyarakat tidak setuju terhadap fenomena kepornoan ini, mereka diam aja. Boro2 bikin demo2 aksi menentang, sekadar berkomentar dengan nada sinis aje kagak! Sikap diam masyarakat inilah yang dijadikan pembenaran bagi para seniman sebagai ‘tanda setuju’ atas kelakuan2 nyeleneh mereka.

Ketiga, pemerintah yang ga bisa bertindak tegas. Paling banter pemerintah cuma bisa buat pernyatan ‘menolak’ dan ‘menolak’, tanpa bisa bertindak tegas untuk membabat pornoaksi-pornografi ini. Banyaknya produksi lagu, film, fashion, yang merusak moral bangsa dibiarkan begitu saja tanpa ada sanksi tegas yang bisa membuat pelaku jera, dan mencegah masyarakat lain neniru. Masuknya film2 barat yang vulgar, bahkan masuknya majalah Playboy sekalipun tak mendapat perlawanan yang berarti dari pemerintah.

So???
Karena akar masalahnya dipengaruhi tiga unsur, berarti solusinya juga harus melibatkan tiga unsur tadi dong. Pertama dari sisi individunya, mungkin kita ga bisa berbuat banyak, karena yang menjadi pokok persoalan adalah hilangnya kesadaran berpikir dari para seniman itu. Maka kita sebagai anggota masyarakat haruslah menjadi ‘pengawal’ , mengontrol sesama masyarakat dan menolak dengan tegas segala bentuk kemaksiatan yang terjadi. Bukankah tugas kita sebagai seorang muslim adalah saling ber amar maruf nahyi munkar kepada sesama saudaranya. Tugas kita jugalah untuk mendakwahi individu2 seniman agar mereka tetap berkreasi dengan sehat dan sesuai dengan nilai2 Islam. Kemudian kita juga harus mengingatkan, mendorong, dan menuntut pemerintah kita supaya berkomitmen untuk melarang setiap kemungkaran dan menerapkan aturan yang bisa melindungi moral bangsa.

Seharusnya sih, muncul kesadaran dari pemerintah sendiri sebagai pemimpin untuk menjadi pengayom dan pelindung aqidah kita. Karena hal ini merupakan tanggung jawab seorang pemimpin dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Rasul saw pernah bersabda:’Seorang pemimpin (penguasa) adalah pemelihara, dia bertanggung jawab atas pemeliharaan mereka.’(HR.Bukhari)

Aparat negara ga perlu bersikap reaktif nunggu ‘tensi’ kita2 naek, ngamuk2, trus merusak sarana2 maksiat tadi. Aparatlah yang seharusnya proaktif melakukan pencegahan. Bukankah Rasulullah saw juga bersabda:’Barangsiapa yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubah dengan tangannya (kekuasaannya); jika tidak mampu maka dengan lisannya; jika yidak mampu dengan kalbunya. Namun itulah selemah-lemahnya iman’.(HR.Muslim)

Seni Dalam Pandangan Islam
Ga asik dong kalo kita cuma bias ngomongin penyakit seniman2 ditengah kita. Nah, Islam sebagai aqidah yang sempurna tentu mempunyai aturan tersendiri dalam masalah seni dan kreativitas. Seni dalam pandangan Islam adalah sesuatu yang diperbolehkan, tidak dikucilkan apalagi diharamkan. Hanya saja seni itu harus sebagai sesuatu yang tidak melanggar ajaran Islam. Tahu dong seni yang gimana yang terkategori melanggar syariat Islam? Trus temen2 bisa nilai sendiri, seni yang dari tadi kita cermati itu sesuaikah atau malah bertentangan dengan syariat Islam?
Allah swt berfirman:
“ Bukankah kami Telah memberikan kepadanya dua buah mata (untuk memandang), lidah dan dua buah bibir (untuk bersuara, mengecap makanan dan minuman)” (Al-Balad: 8-9)
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu. Maka, berjalanlah disegala penjurunya...”(QS. Al-Mulk: 15)

Dalil diatas memberikan hikmah kepada kita bahwa manusia boleh melihat dan mendengar apa saja, kecuali terhadpa apa2 yang telah dilarang syara dalam perbuatannya itu. Misalnya nih ya, manusia boleh bikin film, tapi tidak boleh untuk bikin film yang mengandung pelecehan atau penghinaan terhadap nabi saw. Manusia boleh melukis keindahan, tapi ga boleh melukis keindahan yang ‘macem2’ (u known lah...)

Pada zaman rasulullah juga, seni adalah sesuatu yang sangat digandrungi. Dulu pada masanya, orang2 arab sangat menyenangi syair. Lahirlah banyak penyair dan karya2 indahnya. Tapi tentu saja penyair2 tadi ga menghasilkan karya yang sembarangan, mereka banyak bersyair untuk mengagumi kebesaran Allah, menunjukan kecintaan kepada Allah dan rasulnya, dll. Pokoknya dengan karya2 mereka semakin bertambahlah keimanan mereka. Ga seperti sekarang, kebanyakan seni malah membuat kita lalai dan sia2.

Nah, harusnya para seniman kita bisa bersikap seperti itu. Kreatif yang beneran kreatif, juga kreatif untuk bisa menghindari karya2 yang porno. Iya ga?

Sekarang sih kita cuma bisa waspada dalam menyikapi karya seni ditengah kita. Jangan sampe kita diam saja menyaksikan fenomena pengrusakan akhlak bangsa melalui kebebasan berekspresi, apalagi malah jadi korbannya. Hiiy...amit2 deh!

Oke deh, selamat merenungkan, Semoga tak jauh panggang dari api.
Wallahualam...
Baca selengkapnya.... - Ada Apa dengan Seni di Indonesia?

Buruh, Tanggung Jawab Siapa???

Kesejahteraan Buruh, Tanggung Jawab Siapa???
Anda mungkin akan sependapat dengan saya bahwa bekerja sebagai karyawan atau buruh tidak bisa membuat kita kaya raya. Gaji yang anda terima tidak akan berselisih jauh dengan yang namanya UMR, UMK, atau UMD. Bahkan, bila anda berstatus pegawai kontrak, kecemasan yang anda rasakan bukan hanya khawatir kebutuhan tidak tercukupi karena gaji yang minim, tapi anda juga akan selalu dibayang-bayangi ketakutan akan di PHK secara tiba-tiba. Sebagai karyawan kontrak anda juga tidak menerima tunjangan kesehatan atau fasilitas lain yang bisa dinikmati karyawan tetap, tidak ada THR, juga mungkin ada larangan menikah/hamil, sampai adanya syarat-syarat baru saat anda akan memperpanjang kontrak.

Sistem kerja kontrak (PKWT-Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) dan outsourcing (pemberian pekerjaan ke pihak lain/perusahaan-sub kontrak) sudah semakin marak, bahkan sudah mendominasi sistem kerja dalam industri/perusahaan saat ini. Hal ini tentu saja meresahkan kaum buruh. Sudah susah cari kerja, masuk kerja harus dengan menyogok, setelah diterima kerja hanya menjadi karyawan kontrak, gajinya rendah pula!

Penetapan UMR pun yang diklaim pemerintah mampu meredakan permasalan gaji, malah menjadi sebuah kesalahan, jika dilihat dari realitas terbentuknya kesepakatan upah dari pihak pengusaha dan buruh. Dalam kondisi normal dan dalam sudut pandang keadilan ekonomi, seharusnya nilai upah sebanding dengan besarnya peran jasa buruh dalam mewujudkan hasil usaha dari perusahaan yang bersangkutan. Penetapan UMR dan UMD di satu sisi dimanfaatkan buruh-buruh ‘malas’ untuk memaksa pengusaha memberi gaji maksimal, meski perannya dalam kerja perusahaan sangat sedikit (meskipun ini sangat jarang terjadi) . Di sisi lain UMR dan UMD kerap digunakan pengusaha untuk menekan besaran gaji agar tidak terlalu tinggi, meskipun si buruh telah mengorbankan tenaga dan jam kerjanya yang sangat banyak dalam proses produksi suatu perusahaan.

Bagaimanapun faktanya, tetap saja UMR bagi buruh terbukti belum mensejahterakan buruh .Karena nilai UMR, UMD, dan UMK ini biasanya dihitung merujuk kepada Kebutuhan Fisik Minimum Keluarga (KFM), Kebutuhan Hidup Minimum (KHM), atau kondisi lain di daerah yang bersangkutan. Sehingga dengan UMR kita hanya mendapat kesejahteraan yang minimum.

Ketika kita berbicara tentang kesejahteraan kita sebagai buruh, kita sebenarnya tidak hanya sedang menghadapi permasalahan intern perusahaan terkait dengan segala kebijakannya. Pada dasarnya, perusahaan bergerak untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dengan meminimalkan pengeluaran-pengeluaran. Perusahaan tidak selalu akan dapat memberikan gaji yang besar untuk karyawannya, karena masalah ini terkait dengan kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan juga tidak selalu bisa untuk menerima setiap pegawainya sebagai karyawan tetap, karena masalah ini juga masih terkait dengan keuangan perusahaan. Tapi kalau saja pemerintah menetapkan peraturan/UU tegas yang mangatur pemberian gaji yang baik untuk karyawan, dan menghapus sistem kerja kontrak dan outsourching, tentu saja, mau tak mau pihak perusahaan harus menaatinya. Karena perusahaan yang ‘nakal’ akan mendapat sanksi sesuai UU yang berlaku.

Tapi, bila disatu sisi pemerintah hanya mendesak perusahaan untuk memenuhi kesejahteraan pegawainya tanpa memperhatikan kondisi keuangan perusahaan itu, tentu saja perusahaan berpotensi merugi. Seharusnya, pemerintah menjadi regulator yang baik untuk menciptakan perekonomian yang stabil, seperti menjamin ketersediaan dan keterjangkauan BBM, tidak menetapkan pajak yang terlalu tinggi, mencegah adanya perdagangan bebas, dan hal-hal lain yang membantu meningkatkan penghasilan perusahaan. Sehingga akan menguntungkan perusahaan dan juga menguntungkan kaum buruh.

Saya pribadi mengembalikan semua permasalahan yang menjerat kaum buruh pada masalah sistem yang mengungkung negeri ini. ketidaksejahteraan yang tumbuh ditengah kita bukan semata-semata karena kita buruh. Bukan semata-mata karena gaji kita rendah. Karena pemenuhan kebutuhan kita bukan hanya terkait dengan berapa rupiah yang kita punya untuk membiayai hidup. Tapi berapa rupiah yang harus kita bayar untuk membiayai hidup. Jika biaya hidup mahal, harga kebutuhan pokok mahal, BBM mahal, listrik mahal, kesehatan mahal, pendidikan mahal, tentu saja penghasilan yang kita punya akan selalu terasa kurang.

Dan harus kita akui, tingkat penghasilan kita juga terkait dengan latar belakang pendidikan kita. Orang dengan tingkat pendidikan rendah akan menerima gaji yang rendah pula. Sedangkan tidak semua rakyat dinegeri ini bisa mengenyam pendidikan tinggi. Wajar bila lebih banyak rakyat negeri ini yang berpenghasilan rendah.Lalu, siapa yang akan kita salahkan kalau bukan pemerintah yang membuat biayai pendidikan dinegeri ini mahal ?!

Problem sistem kerja kontrak juga merupakan buah kebijakan pmerintah yang lebih memihak investor asing. Pemerintah berdalih bahwa sistem kerja kontrak dan taraf gaji buruh yang rendah akan menarik investor asing untuk menanamkan modalnya dinegeri kita. Jika banyak investor datang, maka akan meningkatkan penghasilan negara. Pada faktanya, argumen ini sama sekali tak ada hubungannya dengan perbaikan kesejahteran rakyat. Karena penghasilan negara yang meningkat itu tidak dikembalikan untuk kepentingan rakyat, melainkan habis dijarah para koruptor!

Mungkin akan selalu kita ingat, Soeharto yang selama tiga puluh tahunan menjabat sebagai presiden sukses memperkaya keluarga besarnya. Megawati sebagai pencetus sistem kerja kontrak yang bersuamikan seorang pengusaha. Jusuf Kalla yang mengajukan program konversi bahan bakar minyak tanah ke gas, karena beliau punya perusahaan gas. Atau SBY yang rajin menswastanisasikan BUMN. Semua pemimpin itu membuat kebijakan yang tak jauh-jauh dari unsur kepentingan pribadi mereka. Merekalah beberapa contoh pemimpin yang harus diajari lagi ilmu ‘peduli pada rakyat’.

Begitulah, masih banyak yang harus dibenahi dari sistem negeri ini. Sayang, saat ini waktu kita lebih terkuras untuk menyaksikan adegan –adegan politik kotor, mafia hukum, mafia peradilan, menyimak bualan-bualan para pengusung liberalisme, atau menonton sinetron dan infotainment!

Karena saya tidak mau dianggap hanya omong besar dan pandai menyalahkan orang lain. Saya mengusulkan solusi atas permasalahan diatas adalah dengan ganti sistem dan ganti rezim dalam pemerintahan kita. Karena jelas-jelas hal yang kita bicarakan diatas adalah permasalah cabang yang lahir dari sebuah sistem besar yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Problem politik, problem sosial,problem ekonomi, problem hukum, dan problem-problem lainnya terbukti tidak terselesaikan oleh seperangkat aturan yang terdiri dari 37 pasal-199 butir pasal buatan manusia. Lantas, tak maukah kita jika hukum buatan manusia ini diganti oleh hukum buatan Sang Pencipta Alam Semesta, yaitu al-Quran yang sempurna?!

Wallaualam bi ash shawab. 
Baca selengkapnya.... - Buruh, Tanggung Jawab Siapa???

DOA UMAT ISLAM

Ya Allah, berikanlah rahmat kepada kami, ‘
Umat Islam
Ya Allah, menangkanlah kami, dan
segerakanlah berdirinya
Daulah Khilafah
Ya Allah, kami berlindung kepadaMu
Dari orang-orang kafir ,
Antek-antek mereka
Ya Allah, kami menjadikan Engkau
Penutup tenggorokan mereka,
Hingga membinasakan mereka
Ya Allah,Dzat yang telah menciptakan
Dan memelihara langit yang
Berlapis tujuh dan arsy yang agung,
Jadilah Engkau pembinasa kafir-kafir
Pelempar fitnah keji atas kami mereka
hendak membinasakan kami atau
melampaui batas
mulia ancaman-Mu
tiada Tuhan selain Engkau
Ya Allah bantulah kami dan jagalah
Engkau bantu musuh untuk
Menghancurkan kami
Tolonglah kami dan janganlah Engkau
Tolong musuh untuk mengalahkan kami
Buatlah makar kepada musuh untuk kami
Dan janganlah Engkau buat makar
Terhadap kami
Ya Allah, terimalah taubat kami, cucilah
Dosa-dosa kami dan jawablah
Permohonan kami
Tetaplah hujjah kami, tepatkanlah
Lisan kami, tunjukilah hati kami, cabutlah
Kedengkian dalam dada kami
Ya Allah, tiada daya dan kekuatan
Kecuali dengan pertolongan-Mu
Amin. 
Baca selengkapnya.... - DOA UMAT ISLAM

Memberantas Pornografi; Mengapa Diperdebatkan???

Sudah satu dasawarsa, RUU yang awalnya bernama RUU Anti Pornografi-Pornoaksi mengendap di DPR. Kontroversial, timbul dan tenggelam jadi pembicaraan publik. Siapa sangka, akhir September 2008 lalu RUU APP disahkan dengan berganti nama menjadi UU Pornografi. Rakyat boleh senang dengan pengesahan ini, tapi siapa yang bisa tenang jika pembahasan bertahun-tahun yang diharapkan bisa melahirkan UU berkualitas malah menjadi tindakan bodoh berselebung ‘pengaturan kepornoan’. Sekian lama digodok di DPR hanyalah sebagai permainan dan kompromi-komproni yang malah mengaburkan makna porno yang niat awalnya ingin diberantas!
Parahnya, sekalipun isi materi UU tersebut kini jauh dari harapan, tetap saja suara penolakan santer terdengar. Tidak hanya substansinya saja yang mereka enggani, mendengar namanya saja seakan UU Pornografi adalah sebuah ancaman. Inikah bukti betapa rendahnya taraf berfikir masyarakat dinegeri ini???
Sungguh ironis, ketika pelecehan seksual marak, kriminalitas merajalela, free sex menjadi biasa, penyakit sex mewabah, dan kebobrokan moral semakin jelas didepan mata, itikad baik untuk menanggulanginya malah mendapat kontra dimana-mana. Para pekerja seni, aktivis liberal, aktivis feminisme, dan orang-orang yang hidup dari industri pornografi murka dengan keberadaan UU yang mengancam kepentingan mereka ini. Sebagian masyarakat awampun ikut-ikutan mengecam, seakan tidak menyadari bahaya yang sedang mengancam keluarga, anak-cucu, dan orang-orang yang mereka cintai dengan keberadaan pornoaksi-pornografi yang begitu dekat dengan keseharian mereka.
Berbagai jargon konyol dan tak masuk akal menjadi jurus penolakan mereka atas pemberlakuan UU ini. Seakan pornografi adalah HAM dan orang yang ingin mengatur dan memberantasnya bagaikan penjahat yang akan merampas kesenangan mereka.
Tapi sudahlah, toh wacana tadi sudah disahkan menjadi UU. Kini bukan saatnya bagi orang-orang untuk meributkan dan menolaknya. Konsekuensinya mereka harus mau diatur dengan UU ini jika tidak ingin terjerat dengan pasal-pasal dan ancaman hukumannya.

Yang Seharusnya Dikritisi
Permasalahan pornografi belumlah usia pasca pengesahan UU Pornografi. Ya iayalah, UU ini sudah banyak dipangkas sana sini, bahkan mengalami distorsi. Jelas substansinya sudah tidak sesuai dengan aspirasi umat islam. Materi dalam UU ini banyak mengandung kelemahan, rancu, dan bisa dianggap memberi jalan bagi berkembangnya pornografi itu sendiri. Penghapusan kata ‘anti’ pada judulnya saja sudah memberikan kesan bahwa UU ini hanya akan mengatur, bukannya menghapus pornografi! jadi, alih-alih pornografi akan hilang, malah mungkin pornografi-pornoaksi akan berkembang dengan diktum ‘kebolehan pornografi ditempat dan cara khusus’ atau atas nama seni dan budaya.
Mengkritisi materi, pasal-pasal kebolehan, larangan dan pengecualiannya bisa dibilang materi UU Pornografi bertentangan dengan maksud dan tujuan dibuatnya UU itu sendiri. Jelas harus kita tolak. Bukan karena kita menolak pronografi dibatasi, tapi karena UU ini bukanlah solusi atas permasalahan pornografi, dan UU ini tidak akan mengakomodir aspirasi kita untuk memberantas pornografi.

Islam; The Only Solution
UU Pornografi selamanya cuma akan jadi debatable jika semua pihak hanya berlogika dan tidak mau merujuk pada satu jalan, yakni Islam. Tarik ulur, revisi lagi, revisi lagi, terus menerus berkompromi sampai makna pornopun semakin kabur saja.
Islam punya pandangan Jelas tentang batasan pornografi-pornoaksi, pencegahan, dan solusi atas setiap permasalahan yang diakibatkannya. Batasan porno tentu saja adalah batasan aurat, baik laki-laki maupun perempuan. Untuk itu Islam mewajibkan setiap laki-laki dan wanita yang telah baligh untuk menutup auratnya. Bagi seorang wanita, jika keluar rumah ia diharuskan untuk memakai jilbab yang menutupi seluruh tubuhya hingga ke ujung kaki. Islam juga melarang kaum hawa untuk menampakan perhiasan dan kecantikannya dihadapan laki-laki asing (bukan mahrom) atau bertabarruj. Sekaligus Islam memerintahkan laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangan (gadhul bashar) dari pandangan yang bukan haknya. Aturan ini tegas, tidak ada dalil-dalil pengecualian. Bagi yang melanggarnya tentu saja akan berdosa dan diakhirat kelak akan dihisab oleh Allah swt.
Kalo saja kita berfikir jernih, syariat Islam jelas adalah paradigma yang seharusnya mendasari UU Pornografi dan setiap problematika kehidupan kita, politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, dan segala hal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena Islam adalah kaffah, punya aturan untuk setiap urusan manusia, dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali ada aturannya dalam Islam. Syariat Islam adalah aturan terbaik untuk manusia, karena hukum-hukumnya berasal dari Allah Swt Sang Khalik yang Maha Mengetahui kebutuhan mahlukNya.
Syariat Islam bukan untuk polemik. Ini tidak ada hubungannya dengan pluralitas. Karena siapapun tentu tidak menolak jika diatur dengan aturan yang memberikan kebaikan. Dan siapakah yang meragukan kemaslahatan Islam??? Yang ragu pasti akan kehabisan argumen untuk menolak kebenaran ini.

Tiga Pilar Penting
Syariat Islam, termasuk aturan pornografi dan pornoaksi ini, hanya akan terlaksana dan mampu menyelesaikan permasalahan jika didudkung oleh tiga pilar:
1. Peran Individu
Suatu aturan Allah swt akan bisa diterapkan oleh setiap individu yang bertakwa dan memiliki keimanan yang kokoh kepada Sang Pembuat Hukum, yaitu Allah Azza wa Jalla. Ketakwaan dan keimanan yang kokoh ini diperoleh dengan cara talabul ilmi, pembinaan intensif untuk membentuk kepribadian Islam melalui penanaman tsaqafah Islam yang memadai, dengan menjadikan akidah dan syariah Islam sebagai pijakannya.
2. Peran Masyarakat
Para ulama, tokoh-tokoh masyarakat, dan komponen-komponen lainnya yang ada di masayarakat hendaklah bersama-sama dan bersinergi mengontrol setiap kerusakan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Saling mengingatkan memang merupakan senjata yang paling ampuh, termasuk mengingatkan agar para penguasa/pemimpin tidak lalai dalam menjalankan amanahnya. Merekapun berkewajiban untuk mencerdaskan masyarakat melalui pembinaan secara keseluruhan dan berlangsung secara intensif agar rakyat berani mengingatkan pemimpinnya.
3. Peran Negara
Dalam pandangan Islam, negara bertanggung jawab untuk memelihara akidah rakyat dengan cara menjaga mereka dari serangan-serangan pemikiran liberal yang bisa mengikis keimanan. Salah satunya adalah menjaga akidah rakyat dari kerusakan yang ditimbulkan pornografi dengan cara memberantas segala sarana yang bisa mendukung keberadaan pornografi itu. Aparat negara tidak perlu bersikap reaktif menunggu rakyat marah dan kemudian merusak sarana sarana maksiat, arena pornoaksi, atau tempat-tempat penjualan pornografi. Aparat negaralah yang seharusnya bersikap proaktif melakukan pencegahan sesuai dengan syariat islam.
Negara juga seharusnya menyelenggarakan sistem pendidikan dengan kurikulum yang islami agar masyarakat tidak hedon, mendewakan kebebasan berekspresi dan berprilaku. Sebagai pelaksana hukum, negara juga harus memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku tindak pornoaksi-pornografi. lebih dari itu, negara adalah pengontrol materi atas media-media yang ada, seperti tayangan TV, materi siarannya, isi dari media cetak, VCD, dan sebagainya yang beredar di masyarakat.

So???
Semua yang telah kita bahas diatas, tidak akan berarti apa-apa jika hanya menjadi teori dalam benak-benak kita. Jelas, teori adalah untuk diaplikasikan. Dan jika bukan kita sebagai pemerannya sekarang, kapan lagi??? Entah masihkah kita bisa menatap mentari esok???
Kawan, umat sedang memanggil kita untuk melakukan perubahan pada peradaban ini, menjadikannya indah, berkah dibawah naungan keridhaan Allah Swt. 
Baca selengkapnya.... - Memberantas Pornografi; Mengapa Diperdebatkan???

MERDEKA!!! MERDEKA!!!

Benarkah Kita Sudah Merdeka???
Ga kerasa, udah dibulan agustus lagi. Menjelang perayaan kemerdekaan negeri ini, semua warga dibikin sibuk. Mulai bisa kita lihat, hampir disetiap RT/RW, remajanya sibuk nyari dana buat hajatan HUT RI nanti. Dijalan2, sambil nyetel musik keras2, mereka meminta sumbangan kepada setiap pengguna jalan yang lewat. Yang jualan bendera atau umbul2 juga sudah mulai banyak. Ada juga yang jualin pohon pinang. Jelas bukan untuk dipinang, tapi untuk lomba panjat pinang, trademark perayaan agustusan. Selain itu, akan ada banyak lomba lain yang digelar, tujuannya untuk menghibur; seperti lomba balap karung, lomba makan kerupuk, lomba memasukan belut ke botol, balap kelereng dalam sendok, dan beragam lomba yang memang sifatnya menghibur. Di acara itu, yang jadi peserta maupun penonton sama-sama merasa terhibur. Mereka bersorak, teriak, dan tentu saja melupakan beban hidup yang akhir-akhir ini terasa begitu menghimpit -bahkan mencekik.

Meriah, sudah pasti, karena memang tujuannya juga untuk suka-suka di ajang "independence day" ini. Ujungnya, acara ini akan ditutup dengan hiburan panggung gembira yang menampilkan artis-artis dadakan di RT/RW setempat. Yah... pokoknya memberikan kesenangan sejenak buat warga di bulan "keramat" bangsa ini. Alasannya, daripada warga manyun melulu menghitung hari dan mimpi, lebih baik kan diberikan kebahagiaan meski cuma sebulan ini. Kira-kira begitulah argumentasi pejabat setempat.

MARI TENGOK SEJARAH
Ngomong-ngomong soal kemerdekaan, kita harus ingat bagaimana perjuangan para pendahulu kita. Utamanya yang berjuang untuk melepaskan negeri ini dari cengkeraman penjajahan bangsa lain; Inggris, Portugis, Belanda, dan Jepang. Bagaimana mereka mengorbankan darah dan air matanya untuk sebuah kemerdekaan. Rela meregang nyawa demi kehormatan dan harga diri. Kita harus tahu, bagaimana semangat perjuangan pahlawan-pahlawan kita yang gagah berani ini. Malah, sebagian besar dari para pahlawan negeri ini adalah kaum muslimin. Sebab, mereka tahu bahwa para penjajah itu datang ke negeri ini adalah dengan tujuan "salah satunya" untuk menyebarkan agama mereka.

Perlu diketahui, bahwa Barat pada umumnya dalam menjajah punya misi 3G; mencari harta kekayaan (gold), kemenangan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Para pahlawan kita, seperti Tjut Nyak Dien di Aceh, kemudian Sisingamangaraja XII di Tapanuli, Pattimura di Ambon, Imam Bonjol di Padang, Pangeran Diponegoro di Jateng, dan masih banyak yang lainnya menganggap bahwa para penjajah tak lebih dari bajingan tengik yang bakal menguras harta kekayaan negeri ini dan menyebarkan agama mereka. Untuk menghadapi mereka hanya ada satu kata; Jihad!!! Tenaga, air mata, darah, doa, dan juga nyawa para pahlawan telah menjadi saksi bisu perjalanan negeri ini. Insya Allah mereka ikhlas berjuang untuk melawan dan memusnahkan kekufuran dari negeri ini.

Setelah melewati perjuangan yang amat panjang, akhirnya, negeri ini memang merdeka dan diakui oleh PBB. Tapi, kayaknya kita suka lupa dengan pesan dan semangat para pejuang negeri ini. Alih-alih meneladani semangatnya, ternyata kita malah terjebak dalam aktivitas yang sangat jauh dari nilai perjuangan mereka. Perhatiin aja berbagai lomba dari perayaan kemerdekaan. Coba bayangin saja, dulu para pahlawan kita mati-matian bertempur melawan kompeni, sekarang dengan dalih meniru dan meneladani semangat mereka, kita adakan juga lomba balap karung. Tulalit kan? Pesan dari lomba panjat pinang mungkin ingin memberikan gambaran bahwa dulu para pejuang susah payah untuk mendapatkan kemerdekaan, jadi diperlukan upaya kerjasama yang kuat. Meski ya, tetep aja nggak nyambung. Tragisnya lagi, kita jadi tidak sadar dengan kondisi kita saat ini.

Kalo begitu, perayaan kemerdekaan nggak ada bedanya dengan acara "buang sial", menghabiskan uang, hura-hura, suka-suka, dan melupakan masalah kita yang sebenarnya harus dibereskan. Akhirnya, wajar kan kalo kita kemudian bertanya, apakah ini yang dinamakan dengan kemerdekaan? Apakah ini hasil yang telah dicapai dari bangsa yang katanya sudah merdeka?.

Merdeka, artinya nggak dijajah. Yap, merdeka artinya kita tidak dikendalikan pihak lain. Kita bisa bebas melakukan apa saja yang kita suka selama itu memang sesuai dengan prinsip hidup kita. Orang lain nggak boleh ada yang mendikte kita, apalagi mencampuri urusan "dalam negeri" kita. Itu namanya merdeka!

Lawan dari merdeka adalah terjajah. Nah, terjajah artinya hak-hak kita dibatasi, keinginan kita juga dikebiri, kita tidak bisa bebas berbuat apa-apa. Praktis hidup kita bergantung kepada "tuan" kita.

NEGARA MASIH TERJAJAH
Balap karung, persis mencerminkan perjalanan bangsa Indonesia yang selalu saja kesrimpung. Maklum, nafsu untuk berlari besar, tapi tenaga mampat karena kedua kaki terbelenggu (ujung karung). Ironisnya (karung) belenggu itu kita pegangi sendiri kencang2 dengan kedua tangan!
Kita teriak2 ‘Bangkit Indonesia, Bangkit Indonesia!’ Kita gembor2 ‘Merdeka! Merdeka!’ tapi disaat yang sama kita menghamba pada mancanegara!

Negara yang merdeka adalah negara yang mandiri, dan tidak dikendalikan oleh aturan negara lain. Kalo sekarang? Kita masih terjajah, kawan. Bayangin aja, kita masih menjadi negeri yang lemah dengan mengharap bantuan dari lembaga internasional macam IMF. Kita masih percaya dan patuh pada Amerika. BUMN kita diswastanisasi menjadi milik asing, SDA kita dijarah asing, pendidikan diintervensi asing, Hankam (pertahan keamanan) kita diatur asing, bisnis kita dikuasai asing. ekonomi masih terjajah; baik melalui penanaman modal asing (PMA), utang luar negeri, dolar sebagai standar mata uang, dan perdagangan bebas lewat WTO. Dengan PMA, perusahaan makanan, minuman, otomotif, elektronik, pertambangan, semen, perikanan-kelautan, dan lainnya dikuasai asing. Apa ini yang disebut merdeka???

Ya, penjajahan gaya baru. Secara fisik memang tidak terlihat serdadu musuh berseliweran di negeri ini, tapi secara hukum, ekonomi, sosial, dan politik, kita benar-benar dikendalikan negara lain; AS dan Eropa. Berarti kita belum merdeka. Ironisnya lagi, kemudian kita ternyata malah mewarnai hidup kita dengan gaya hidup mereka. Semakin kacau saja. Kehidupan kita benar-benar disetir dan dipoles dengan kehidupan dari Barat.

PARA REMAJA DAN PEMUDA MASIH TERJAJAH
Secara global, remaja kita memang terjajah gaya hidup Barat dan AS, meski mereka bilang bahwa mereka merdeka, namun hakikatnya mereka terjajah. Terjajah dengan gaya hidup Barat.
Tanya idola mereka, jawabnya tak jauh dari Linkin Park, Greenday, Korn, dll. Apa makanan favorit mereka? Paling banter jawabnya MC Donals, KFC, Pizza Hut, Coca Cola, dll. Hobi mereka? Pasti banyak yang jawab, denger musik, nonton ke bioskop, main PS, shoping, dll. Gaya hidup, Fashion, gaya rambut, gadget, semuanya ga mau ketinggalan trend ala barat! Remaja kita Plagiat, latah, copycat, generasi imitasi, pokoknya pengekor Barat! Mending kalo yang ditirunya bener, kalo kagak bener??? Gaswat dahh...

BAGAIMANA LANGKAH SEKARANG
Putus hubungan dengan penjajah! Langkah bijak tentu. Sebab, kalo kita mau merdeka, kita harus melepaskan segala ikatan yang dibuat oleh pihak lain. Lucunya sekarang, ikatan itu tidak saja sengaja diciptakan oleh penjajah, tapi adakalanya oleh kita sendiri. Itu bisa terjadi, saat kita merasa bahwa kita tidak terjajah. Buktinya, kita nggak sadar kalau menjadi corong penyebaran budaya mereka. Karuan saja ini berbahaya sekali.

Maka, langkah awal kita kudu sadar dulu bahwa kita dijajah. Setelah itu baru memutuskan hubungan dengan penjajah. Caranya adalah berani dengan tegas menolak setiap hal yang menjajah kita, mengekang kita dalam berekspresi di jalan yang benar. Karena kita harus mengikatkan tingkah laku sepenuhnya hanya pada Islam. Sebab, mengikatkan diri kepada Islam adalah bentuk ketundukan dan kepasrahan yang benar.

Pakaian kita harus sesuai dengan ajaran Islam, makanan dan minuman kita juga sesuai dengan aturan Islam. Gaya hidup kita harus sesuai dengan Islam. Pokoknya, sistem kehidupan kita wajib Islam, tanpa dihalang2i pihak lain, atau menghalangi diri sendiri dengan hawa nafsu. Itu baru disebut merdeka.

Bukankah dalam shalat, kita udah berikrar kepada Allah, bahwa kita akan menyerahkan segalanya kepada Allah Swt. "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam," (QS al-An'?[6]: 162)

Dan Allah swt berfirman : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS Adz-Dzariyat [51]: 56).

Sungguh heran bin aneh klo ada remaja yang nggak paham tentang arti merdeka. Sungguh kasihan bila masih ada remaja yang tidak sadar kalau dirinya sedang dijajah Blink 182, System of Down, Slipnot, atau dijajah oleh Giani Versace, Giorgio Armani, dan Lanvin dalam hal busana.
Juga sungguh aneh bila ada remaja yang bermandikan peluh dalam mengikuti berbagai lomba pada perayaan kemerdekaan, sementara ia sendiri tidak tahu bahwa hakikatnya sedang dijajah. Kasihan...

Lebih kasihan lagi orang yang memang sebenarnya terjajah, tapi tetap kekeuh merasa bahwa dia merdeka!
Wallahualam bi’ ash-shawab. 
Baca selengkapnya.... - MERDEKA!!! MERDEKA!!!

Rahasia Kecil Kebahagiaan

Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap seperti halnya sebuah gudang.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat. Kesulitan adalah untuk dihadapi, bukannya untuk dihindari. Semakin kita menghindari kesulitan, maka kita semakin berada dalam kesulitan yang sesungguhnya.
Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Hidup untuk orang lain adalah kemuliaan. Memberi disaat kita sedang kesusahan adalah pemberian terbaik. Kita belumlah hidup, jika kita hanya hidup untuk diri kita sendiri. Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.

“’Janganlah engkau menyepelekan kebaikan sedikitpun meski sekedar menuangkan air dari ember timbamu ke bejana orang yang meminta air, dan meski sekedar bicara dengan saudaramu, dengan wajah yang berseri-seri…”.(HR. ahmad, Abu Dawud, At-tirmidzi, an-Nasai).

Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin Anda menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak bercuap-cuap.
Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Cintailah mereka, dan tunjukanlah kecintaan itu. Maka mereka akan mencintai Anda karena kecintaan Anda yang teramat besar kepada mereka.

“Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”.(HR. mutaffaq alaih)

Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim. Rasakan energi yang luar biasa ketika kita mampu melepas tawa bersama mereka. Melihat tawa bahagia darii sahabat yang dicintai adalah suatu bentuk kebahagiaan yang berharga.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.

Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu.

“’ Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah selamanya, kecuali yang paling utama dari keduanya adalah yang paling besar kecintaan kepada sahabatnya”. (HR. Ibnu Hibban)

Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya. Doakanlah mereka, sebab Rosulullahpun mengajarkan untuk saling mendoakan saudara.

“Barangsiapa yang mendoakan saudaranya pada saat ia tak bersamanya, maka malaikat yang diserahi untuk menjaga dan mengawasinya berkata,”semoga Allah mengabulkan, dan bagimu semoga mendapat yang sepadan”(HR. Muslim)

Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku". Bisa menerima segala ketentuan dari Allah akan menjadikan hidup menjadi lapang.

Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan.

Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu?
Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.

Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara! yang tidak prinsipil. Sadarilah, sesungguhnya sahabat adalah kekayaan kita yang sebenarnya. Menjaga persahabatan adalah menjaga harta kita yang paling berharga.
Baca selengkapnya.... - Rahasia Kecil Kebahagiaan